Tarian daerah Solo memang memiliki kekhasan tersendiri. Selain itu, kemistikan dari berbagai tarian tradisional ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan agar terus datang ke kota ini. Beberapa tarian mungkin bisa ditampilkan pada setiap festival seni yang diadakan di Kota Solo.
Tetapi ada juga tarian khusus yakni tarian yang hanya dipertunjukkan pada saat-saat tertentu saja. Seperti Tari Bedaya Ketawang, tarian yang diperankan oleh sembilan penari perempuan. Tarian ini yang konon harus masih perawan ini hanya dipertunjukkan saat prosesi Tingalan Jumenengan atau peringatan kenaikan tahta raja Keraton Kasunanan Surakarta saja.
Sebenarnya apa sih tarian Bedaya Ketawang ini? dan kenapa tarian ini bisa begitu sakral untuk dipertunjukkan. Tarian Bedaya Ketawang sendiri merupakan tarian yang sangat-sangat istimewa. Tidak semua perempuan bisa menjadi penari ini, dan hanya mereka yang terpilih saja yang bisa tampil dengan keelokan tariannya di hadapan Raja. Bedaya Ketawang sendiri memiliki arti yang sangat tinggi.
Tarian daerah Solo yang konon mistik
Bedaya berarti penari wanita yang ada di istana, sedangkan Ketawang memiliki arti bintang di langit. Kata ini berasal dari kata tawang, makanya jumlah penarinya ganjil yakni sembilan orang dan bukan 10 orang sekalian. Ini menggambarkan atau dapat direpresentasikan sebagai konstelasi bintang-bintang dari arti Ketawang. Selain kemistikannya, ternyata para penari yang mempertunjukkan keelokan tariannya ini juga memiliki nama-nama sendiri. Diantaranya, Batak, Endhel Ajeg, Endhel Weton, Apit Ngarep, Apit Mburi, Apit Meneg, Gulu, Dhada, Dan Boncit.
Tarian ini diciptakan oleh Raja Mataram ketiga yakni Sultan Agung (1613-1646). Cerita yang dihadirkan dalam tarian ini yakni mitos percintaan yang terjadi antara raja Mataram pertama, Panembahan Senopati, dengan Dewi Laut Selatan, bernama Ratu Kencanasari atau biasa disebut Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul.
Kemudian ada tarian lain yang tidak kalah menariknya untuk anda tonton saat berkunjung ke Solo, yakni Tari Srimpi, Tari Beksan Gambyong, Tari Topen dan masih banyak lagi jenis tarian yang bisa anda nikmati sembari berwisata dan berkunjung ke sejumlah destinasi yang ada di Kota Bengawan ini.
Nuwun.