Kota Surakarta Solo adalah dua nama untuk satu kota yang sama. Ada yang menyebut sebagai Kota Surakarta ada yang menyebutnya sebagai Kota Solo. Perbedaan penyebutan ini sebenarnya bergantung pada kebiasaan orang dalam menamai kota yang saat ini dipimpin oleh Walikota F.X. Hadi Rudyatmo dan Wakil Walikotanya Achmad Purnomo.
Tetapi, dari Pemerintah Kota (Pemkot) sendiri lebih condong menggunakan nama Surakarta untuk menyebutkan administrasi pemerintahannya. Seperti nama Pemkot Surakarta sendiri. Dan untuk penyebutan Walikota dan Wakil Walikota lebih cenderung menggunakan nama Surakarta. Meskipun ada yang menyebutkan sebagai Walikota Solo seperti yang sering dikaitkan dengan nama Joko Widodo yang merupakan mantan Walikota Solo.
Tentang situs kami lainnya bisa lihat di layanan aqiqah, perlengkapan umroh dan seragam batik.
Sedangkan untuk penyebutan Solo sendiri lebih mengarah pada nama daerah maupun warga yang tinggal di dalamnya. Misalkan warga Solo maupun daerah Solo Utara, Solo Selatan dan sebagainya. Sejatinya Kota Surakarta merupakan nama dari asal mula berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta. Keraton ini sendiri muncul karena adanya pecahan dari kerajaan Islam Mataram. Dahulunya, kekuasaan Kerajaan Islam Mataram sangat besar, tetapi karena adanya kesepakatan dengan penjajah akhirnya kerajaan tersebut dipecah menjadi dua kerajaan yakni Yogyakarta dengan nama Kasultanan dan Surakarta dengan nama Kasunanan.
Sejarah penyebutan nama Kota Surakarta Solo
Sebelum bertempat di Surakarta, Kerajaan Kasunanan berada di Kartasura. Kemudian terjadinya pertempuran yang akhirnya menyebabkan kerajaan Kasunanan ini pindah ke Surakarta dan mengambil nama Kerajaan Kasunanan Surakarta. Surakarta pernah menjadi daerah istimewa layaknya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sama dengan Yogyakarta, dulu DIS Surakarta setingkat dengan Provinsi. Di dalamnya terdapat beberapa kabupaten, diantaranya Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali dan Kabupaten Klaten. Tetapi, akhirnya DIS dibubarkan dan kabupaten yang ada di dalamnya berdiri sendiri sampai saat ini. Dan untuk penyebutan wilayah yang ada di kawasan Surakarta ini ada istilah eks Karesidenan Surakarta.
Sedangkan nama Solo sendiri merupakan salah satu desa yang menjadi bagian dari kerajaan Surakarta yang bernama Sala. Tetapi, munculnya nama Solo juga dikaitkan dengan seorang sesepuh yang bernama Ki Gede Sala. Sosok tersebut dipercaya menjadi awal mula penamaan Solo.