Wisata Kuliner Solo Favorit
Solo, atau Surakarta, bukan hanya kota yang kaya akan sejarah dan budaya Jawa, tetapi juga surga
bagi para pencinta kuliner. Dari hidangan tradisional yang sarat makna hingga jajanan kaki lima yang
menggoda, setiap sudut kota ini menawarkan pengalaman rasa yang tak terlupakan. Wisata kuliner
Solo adalah perjalanan yang memanjakan lidah dan membuka jendela ke dalam jiwa kota yang
memesona ini.
Nasi Liwet: Mahkota Kuliner Solo
Tidak ada pembahasan tentang kuliner Solo yang lengkap tanpa menyebut Nasi Liwet. Hidangan ini
adalah ikon Solo yang tak tergantikan, sering disebut sebagai mahkota kuliner kota ini. Nasi liwet
disajikan dengan nasi yang dimasak dengan santan, kaldu ayam, dan rempah-rempah hingga
menghasilkan cita rasa gurih dan aroma yang harum semerbak. Keistimewaan nasi liwet terletak
pada lauk-pauknya: suwiran ayam opor, sayur labu siam, telur rebus, dan areh (bubur santan kental
gurih).
Nasi liwet biasanya dinikmati pada pagi hari sebagai sarapan, meskipun banyak penjual yang buka
hingga malam hari. Penyajiannya pun unik, seringkali menggunakan pincuk daun pisang, menambah
kesan tradisional dan otentik. Salah satu tempat legendaris untuk menikmati Nasi Liwet adalah Nasi
Liwet Bu Wongso Lemu yang telah berjualan sejak tahun 1950-an dan menjadi favorit banyak orang,
termasuk para pejabat negara.
Selat Solo: Paduan Rasa Timur dan Barat
Selat Solo adalah salah satu hidangan yang menunjukkan akulturasi budaya di Solo. Hidangan ini
sering disebut sebagai "saladnya orang Jawa" karena pengaruh Eropa yang kuat. Terdiri dari irisan
daging sapi has dalam, telur rebus, buncis, wortel, kentang goreng, dan selada, semua disiram
dengan kuah manis kecoklatan yang khas. Rasa manis, gurih, dan sedikit asam berpadu harmonis,
menciptakan sensasi yang unik di lidah.
Selat Solo adalah pilihan yang tepat untuk makan siang karena rasanya yang segar namun
mengenyangkan. Hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga menyajikan cerita sejarah tentang
bagaimana budaya kuliner dapat menyatu dan menciptakan sesuatu yang baru.
Tengkleng dan Sate Buntel: Olahan Kambing yang Menggugah Selera
Bagi penggemar olahan daging kambing, Solo punya dua jagoan yang wajib dicoba: Tengkleng dan
Sate Buntel.
Tengkleng adalah sup tulang kambing dengan kuah encer yang kaya rempah. Meskipun hanya terdiri
dari tulang kambing, potongan daging dan sumsum yang menempel pada tulang justru menjadi daya
tarik utamanya. Kuahnya yang pedas-gurih dengan aroma rempah kuat membuat siapa saja
ketagihan. Tengkleng sering disajikan di "pincuk" daun pisang, menambah nuansa tradisional.
Konon, tengkleng dulunya adalah makanan rakyat jelata yang memanfaatkan sisa-sisa tulang
kambing dari bangsawan, namun kini menjadi hidangan primadona. Salah satu tempat terkenal
untuk menikmati Tengkleng adalah Tengkleng Bu Jito Dlidir, Tengkleng Klewer Ibu Edi dan Warung
Tengkleng Mbak Diah.
Sementara itu, Sate Buntel adalah inovasi sate kambing yang unik dari Solo. Berbeda dengan sate
pada umumnya, sate buntel dibuat dari daging kambing cincang yang dibungkus lemak kambing
kemudian dibakar. Hasilnya adalah sate yang tebal, empuk, dan sangat beraroma. Sate buntel cocok
dinikmati dengan nasi hangat atau lontong. Sate Kambing Bu Jito Dlidir dan Mbok Galak adalah salah
satu tempat yang sangat direkomendasikan untuk mencoba sate buntel yang legendaris ini.
Soto Kwali dan Soto Gading: Kehangatan dalam Mangkok
Di Solo, soto memiliki varian yang khas dan menjadi pilihan sarapan yang populer. Soto Kwali dikenal
karena proses masaknya yang menggunakan kuali tanah liat, memberikan aroma dan rasa yang lebih
otentik. Isiannya sederhana: irisan daging sapi, tauge, seledri, dan bawang goreng, disiram kuah
bening yang gurih.
Sementara itu, Soto Gading adalah varian soto ayam yang juga sangat terkenal. Kuahnya bening,
segar, dengan irisan ayam suwir, bihun, dan perkedel. Banyak lauk tambahan seperti sate telur
puyuh, sate usus, dan tempe goreng yang bisa menemani semangkuk soto yang hangat. Soto Gading
juga menjadi langganan Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Solo.
Jajanan Manis yang Menggoda: Serabi Notosuman
Bagi pecinta makanan manis, Serabi Notosuman adalah camilan wajib. Serabi Solo berbeda dengan
serabi dari daerah lain. Serabi ini berbentuk pipih, terbuat dari tepung beras, santan, dan gula,
dimasak di atas wajan kecil hingga matang. Ada dua varian rasa yang populer: original dan cokelat.
Teksturnya lembut di dalam dan sedikit renyah di pinggirannya, dengan rasa gurih manis yang pas.
Serabi Notosuman seringkali dibungkus daun pisang, menambah aroma dan keunikan rasanya.
Rasanya cocok sebagai oleh-oleh atau dinikmati langsung selagi hangat.
Bakso Solo: Bola Daging Favorit Semua Orang
Bakso Solo memiliki ciri khas tersendiri. Bola-bola dagingnya kenyal, terbuat dari daging sapi
berkualitas, dan disajikan dalam kuah kaldu sapi yang gurih dan bening. Pelengkapnya biasanya
bihun, mi kuning, tahu, dan pangsit goreng. Sensasi menyeruput kuah bakso hangat dengan bakso
kenyal dan tambahan sambal pedas adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan, terutama saat
Solo sedang hujan atau di malam hari. Anda bisa menemukan Bakso Solo di berbagai sudut kota,
dengan beberapa nama seperti Bakso Alex dan Bakso Kadipolo menjadi yang paling populer.
Tahu Kupat: Kelezatan yang Sederhana
Tahu Kupat adalah hidangan yang memadukan tahu goreng, irisan kupat (ketupat), tauge, dan kubis,
kemudian disiram dengan kuah kecap manis pedas yang khas. Ada tambahan kacang tanah goreng
dan kerupuk sebagai pelengkap. Rasanya yang segar, manis, pedas, dan gurih bercampur menjadi
satu, menciptakan harmoni rasa yang sederhana namun memuaskan. Tahu kupat adalah pilihan
yang tepat untuk makan siang ringan atau camilan sore.
Sate Kere: Sate Ala Rakyat Jelata
Meskipun namanya "sate kere" (sate orang miskin), hidangan ini justru sangat populer dan digemari.
Sate Kere terbuat dari tempe gembus (ampas tahu) yang dipotong dadu, dibakar dengan bumbu
manis gurih, dan disajikan dengan sambal kacang. Ada juga varian sate kere yang menggunakan
jeroan sapi seperti paru atau usus. Rasanya yang unik dan harganya yang terjangkau membuat sate
kere menjadi jajanan favorit yang mudah ditemukan di pinggir jalan Solo.
Menjelajahi Pasar Tradisional untuk Pengalaman Kuliner Otentik
Untuk pengalaman kuliner yang lebih mendalam, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi
pasar-pasar tradisional di Solo, seperti Pasar Gede Harjonagoro atau Pasar Klewer. Di sana, Anda
bisa menemukan berbagai macam jajanan pasar, camilan tradisional, dan bahan makanan khas Solo.
Interaksi dengan pedagang lokal dan aroma rempah yang menguar akan menambah kekayaan
pengalaman wisata kuliner Anda.
Tips Berwisata Kuliner di Solo
* Pagi Hari: Nikmati Nasi Liwet atau Soto untuk sarapan otentik.
* Siang Hari: Selat Solo atau Tahu Kupat bisa menjadi pilihan segar untuk makan siang.
* Malam Hari: Hangatkan diri dengan Tengkleng atau Bakso Solo. Jangan lupa mencoba sate buntel
atau sate kere.
* Jelajahi Gang Kecil: Banyak "hidden gem" kuliner di Solo yang berada di gang-gang kecil, jadi
jangan ragu untuk sedikit berpetualang.
* Siapkan Uang Tunai: Beberapa warung tradisional mungkin tidak menerima pembayaran digital.
* Buka Pukul Berapa: Pastikan untuk memeriksa jam buka tempat makan yang ingin Anda kunjungi,
karena beberapa ada yang hanya buka di jam-jam tertentu.
Solo adalah kota yang benar-benar memanjakan lidah. Setiap hidangan bukan hanya sekadar
makanan, tetapi juga sebuah cerita, warisan budaya, dan cerminan kehidupan masyarakatnya. Dari
kelezatan Nasi Liwet yang lembut hingga gurih segarnya Tengkleng yang otentik, wisata kuliner Solo
akan meninggalkan kesan yang mendalam dan keinginan untuk kembali lagi. Selamat menjelajahi
surga kuliner di Kota Bengawan!